Senin, 22 Desember 2008

Arus Mudik Dinamika Mobilisasi penduduk Terbesar

Mudik Sebagian besar masyarakat kita pada umunya riual wajib yang harus dilakukan setiap tahun ataupun pada pada hari-hari besar, khususnya pada hari raya. Fenomena sosial seperti ini merupakan hal yang unik di Indonesia.
  Dulu mudik hanya dilakukan oleh sebagian besar besar masyarakat di indonesia yang urban di kota-kota besar di Indonesia, namun pergeseran suatu fenomena sosial yang dilakukan oleh masyarakat luas bahwa mudik merupakan milik semua golongan. Pergeseran ini memiliki multidimensi , sosial ekonomi, politik dan Budaya.
  Sejumlah Sosiolog menilai bahwa mudik merupakan sebuah proses untuk menelusuri akar sosial individu. Mudik juga di aplikasikan sebagai heteremoni cultural bagi para pemudik adanya situasi sisi yang menarik yaitu nilai baru dengan nilai yang lama. Disatu sisi mereka masih bekerja di kota dan disisi lainnya mereka masih terikat dengan asal-usulnya.
  Pada dasarnya mudik merupakan perilaku masyarakat migran asal desa ke kota yang bekerja di wilayah kota-kota besar (Khusunya wilayah Jawa), Misal Surabaya, Jakarta, Bandung, Semarang.Lebih dari 50% warganya meninggalkan kota untuk mudik kedaerah asalnya , hampir setiap tahun khusunya pada hari raya Idul Fitri.
  Mudik sudah menjadi siklus sosial yang terjadi secara alamiah. Dia terbentuk dari nilai-nilai agama dan budaya yang mengental menjadi satu. Aspek agama dapat dilihat dari bagaimana tuntutan agama untuk menjaga tali silahturahmi , disisi lain buadaya (Terutama Budaya Jawa) mengakarkan pada nilai kekerabatan yang begitu kental dan dalam.
  Inilah yang membuat ‘Sasana mudik” nampak begitu semarak ataupun ramai . Mudik tak akan bisa digantikan dengan apapun bagi para pemudik mereka rela berdesakan dan antri di stasiun, Terminal, Pelabuhan maupun Bandara.Mereka juga rela kehilangan energi untuk sekedarmendapatkan keceriaan di kampung halaman atau asal-usulnya.
 Mudik jauga merupakan gejala Urbanisasi. Meningkatnya arus pemudik dari tahun ke tahun di picu oleh tingkat Urban yang tinggi di indonesia. Ini adalah masalah adanya ketimpangan ekonomi dan pemerataan pembangunan yang ada di kota-kota besar.
  Fenomena arus mudik tetap menarik yaitu dengan semua aspek yang lekat memberikan kerangka soaial ekonomi dan budaya yang baru. Mudik dalam nilai sejarah selalu menggiring pada perubahan perilaku masyarakat yang sadar diri dalampada kemasyarakatannya.
  Dapat di pastikan mudik akan tetap sebagai dinamika penduduk antara jarak dan waktu yang melintang, membentuk sudut suasan yang baru penuh keramaian yang berpusar pada setiap konsep arus mudik.
  Mudik adalah perjalanan kembali bahwa setiap manusia selalu mencari dimna dia berada? Tapi bukan kembali ke asal-usul , justru kesadaran akan asa-usul menjadi tolak ukur kita kedepan melangkah akan kemana tujuan kita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar