Jumat, 28 Oktober 2011

Awas Buat Cewek, Makan Bakso Sembarangan Rawan Kanker Payudara


Kalangan perempuan muda di Indonesia mendominasi jumlah penderita kanker payudara di Tanah Air karena pola makan mereka selama ini tidak mengutamakan sisi kesehatan.
“Kini korban penyakit mematikan tersebut bergeser,” kata Irmaya Haryuni, Sekretaris “Reach to Recovery Surabaya/RRS”, saat kampanye Breast Cancer Month di Universitas Kristen Petra Surabaya, Jumat (28/10/2011).
Menurut Irmaya dari yang sebelumnya didominasi perempuan usia tua atau 40 tahun hingga 50 tahun menjadi usia muda antara 20 tahun hingga 30 tahun.
“Bahkan, kini ada perempuan dengan usia sangat muda sudah terkena kanker payudara yakni pada usia 19 tahun,” ungkap Irmaya
Faktor pemicu rentannya perempuan muda menjadi penderita kanker payudara adalah pemilihan jenis makanan yang salah. Sejumlah makanan - minuman penyebab kanker payudara di antaranya makanan mengandung monosodium glutamat (MSG), bahan pengawet, zat pewarna, dan minuman ringan.
“Contoh, bakso termasuk ‘pentol’ yang banyak dijual di pinggir jalan, ’snack’. Lalu, minuman yang rawan menyebabkan kanker payudara seperti minuman bersoda atau teh yang dikemas dalam kaleng dan mengandung alkohol

20 Rumah di Kalianyar Wetan Terbakar

Kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Kalianyar Wetan gang I, II dan gang III Surabaya, Jumat (28/10/2011) pukul 19.45 WIB.
Sedikitnya 20 buah rumah ludes terbakar. PMK gabungan dari beberapa pos di Surabaya, berhasil memadamkan api menjelang pukul 19.30 WIB. HIngga saat ini, PMK masih melakukan pembasahan di sejumlah rumah yang sudah hangus.
Belum diketahui, penyebab kebakaran yang membuat puluhan jiwa kehilangan tempat tinggal tersebut. Petugas kepolisian, masih melakukan penyelidikan.

KBS Tinggal Hitungan

Kematian satwa koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang masih saja terjadi akhir-akhir ini, akan bisa berujung pada penutupan kebun binatang berusia 95 tahun itu. Sebab, hingga kini kisruh terkait status pengelolaan KBS (yang populer disebut Bonbin itu) belum menemukan titik penyelesaian.

Hingga kini kisruh terkait status pengelolaan KBS (yang populer disebut Bonbin itu) belum menemukan titik penyelesaian. Pihak Tim Pengelola Sementara (TPS) KBS yang dibentuk oleh Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan Pemkot Surabaya, sampai kini masih memiliki perbedaan sikap yang tajam tentang bagaimana bentuk dan cara pengelolaan Bonbin.

Kemenhut turun tangan dalam urusan ini karena Undang-undang (UU) menyatakan bahwa satwa-satwa langka koleksi Bonbin adalah milik negara; sedangkan Pemkot adalah pemilik lahan Bonbin yang seluas 15 hektare itu.

Kemarin, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim –sebagai kepanjangan tangan Kemenhut– mengatakan akan mengosongkan Bonbin. Caranya, dengan memindahkan sementara satwa-satwa di sana jika belum ada solusi atas kekisruhan yang terjadi. Satwa-satwa yang akan dipindahkan adalah yang sehat untuk menghindarkannya dari kondisi lingkungan Bonbin yang dinilai tidak sehat bagi kesejahteraan binatang (animal welfare). Sedangkan satwa-satwa yang kondisinya rawan dan berpenyakit, tetap berada di Bonbin.

“Lebih baik dikosongkan dulu sampai menunggu tidak ada lagi keributan dalam hal status pengelolaan. Nanti kalau sudah tenang, baru dikembalikan,” ujar Lutfi Ahmad, Kepala BKSDA Jatim, kepada wartawan, Kamis (27/10).

Kapan evakuasi akan dilakukan? Evakuasi akan dilakukan secara bertahap. Untuk satwa-satwa yang berlebih populasinya dan sehat, akan dipindahkan ke lembaga konservasi (LK).

Menurut Toni Sumampauw, Ketua Tim Pengelola Sementara (TPS) Bonbin, LK-LK lain akan bersedia dititipi satwa pindahan jika satwa itu sehat. Saat ini, di Indonesia terdapat 42 LK.

Penitipan itu, lanjut Toni, sebenarnya bukan hal baru. Pengelola lama Bonbin pernah melakukan hal sama, yakni menitipkan Rusa Timorensis sekitar 40 ekor ke pihak lain. Jika penitipan itu tidak dilakukan, akan menyusahkan pengelola Bonbin saat ini. Bakal terjadi lagi satwa-satwa yang mati karena Bonbin sudah kelebihan populasi, serta kondisinya tak memenuhi standar kesejahteraan hewan.

Jika di kemudian hari status pengelolaan Bonbin sudah pasti dan pengelolaannya benar, satwa-satwa yang dipindahkan itu akan dikembalikan.

BKSDA berharap, pemerintah pusat dan Pemkot Surabaya segera berkoordinasi serta bertemu untuk membicarakan nasib Bonbin ke depan. ”Sebetulnya saya ingin ketemu wali kota untuk menjelaskan bagaimana solusi mengatasi masalah ini, tapi sulit. Nantilah, kalau perlu orang bule (Amerika Serikat) akan kami ajak ke KBS untuk menilai,” kata Lutfi.

TPS dibentuk oleh SK Menteri Kehutanan (Menhut) pada 20 Agustus 2010 dengan masa tugas hingga akhir Juli 2011. Namun, pada Agustus lalu Kemenhut memperpanjang masa kerja TPS selama setahun. Dalam SK-nya pada 18 Agustus lalu, Menhut memberi wewenang kepada TPS untuk menjaring investor potensial guna mendukung pendanaan bagi keberlangsungan Bonbin.

Toni mengatakan, perbaikan kondisi lingkungan dan satwa KBS yang menyeluruh membutuhkan dana sekitar Rp 90 miliar. Karena dana sebesar itu tak mungkin diharapkan dari anggaran Pemkot dan dari pendapatan karcis pengunjung KBS, maka TPS mengusulkan keterlibatan investor swasta.

Menurut BKSDA, kematian satwa di Bonbin dipengaruhi dua faktor, yakni tidak disengaja dan disengaja oleh oknum tertentu. Faktor disengaja antara lain bisa dilihat dari pakan atau kandang yang tidak layak.

Dicontohkan, kasus kematian Kambing Gunung yang pencernaannya terganggu karena di dalam perutnya ternyata ditemukan kantong kresek. Termasuk dengan Buaya yang di dalam perutnya ditemukan 25 biji batu.

BKSDA, lanjut Lutfi, akan tetap melakukan investigasi untuk menyelidiki ada atau tidaknya unsur kesengajaan.

Seperti diberitakan, hanya dalam waktu tidak lebih dari tiga hari, yakni Minggu (23/10) dan Selasa (25/10), dua ekor satwa koleksi Bonbin ditemukan mati di kandangnya, yakni Komodo dan Babi Rusa.

Kematian itu menambah panjang daftar satwa mati Bonbin setelah sebelumnya buaya muara, kambing gunung, ular piton, rusa bawean, dan rusa sambar mengalami nasib serupa. Di Bonbin, saat ini ada sekitar 4.200-an ekor satwa dengan 350 spesies.

Ada Apa dengan TPS?

Sementara itu, pihak Pemkot Surabaya menilai, tudingan secara tak langsung bahwa pemkot harus ikut bertanggungjawab atas kematian satwa-satwa Bonbin sangatlah tak beralasan dan ngawur.

Menurut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, pihak TPS dan Kemenhut sepertinya ingin menyampaikan pesan bahwa gara-gara pemkot tak menyetujui langkah TPS-Kemenhut untuk menghadirkan investor bagi KBS, itu membuat kondisi KBS jadi kurang terurus karena tak ada dana, dan satwa-satwa pun bergiliran mati.

Kalau benar demikian isyarat yang diungkapkan oleh pihak TPS-Kemenhut, kata Risma, maka itu jelas cerminan dari sikap tidak bertanggungjawab. Risma menduga, ada yang tidak benar dalam pengelolaan KBS saat ini, yang berakibat pada matinya sejumlah satwa.

“Pasti ada yang salah dengan seringnya satwa mati di KBS. Sekarang ini siapa yang salah? Nggak mungkin Pemkot, wong kami bukan pengelolanya. Artinya, pasti ada sesuatu,” ujar wali kota, Kamis (27/10).

Pihaknya mengakui, di masa lalu pengelola Bonbin juga pernah ribut-ribut. Tapi, tidak pernah ada satwa mati sebegitu banyak sebagaimana sekarang. Nah, ketika ribut-ribut meletup kembali di KBS yang kini dikelola TPS, koleksi KBS banyak mati. Selain itu, ketidakpuasan di kalangan karyawan KBS terhadap manajemen saat ini juga dinilai meningkat.

Soal ancaman BKSDA untuk memindahkan sementara satwa-satwa Bonbin, Risma mengatakan pihaknya akan mencermatinya. Sangat terbuka kemungkinan Pemkot akan mengambil langkah hukum atas tindakan BKSDA nanti. Sebab, perlu dibuktikan apakah benar bahwa koleksi satwa yang dievakuasi itu memang benar-benar milik pengelola saat ini.

“Kalau sampai nanti ada satwa yang mati dalam evakuasi, BKSDA harus bertanggungjawab. Kami tidak akan terima,” tandas wali kota.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya akan kembali menanyakan surat yang dikirim Pemkot ke Menhut, yang isinya meminta penegasan terkait pengelolaan Bonbin, serta untuk menjelaskan posisi dan proposal Pemkot mengenai pengelolaan Bonbin ke depan.

Surat ke Menhut sudah dilayangkan Agustus lalu, dan hingga Oktober ini belum ada jawaban.

“Kami sedang menyiapkan rencana untuk membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang akan mengelola KBS secara profesional. Jangan dinggap enteng pula bahwa para karyawan KBS sendiri yang telah lama menekuni urusan di KBS, mereka merupakan orang-orang yang kompeten,” tandas Risma.

Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini mengancam, jika Menhut tidak segera merespon surat yang dikirimnya, maka Pemkot akan mengambilalih pengelolaan KBS.

“Kalau memang tidak direspon, kami akan ambil alih KBS, sebab itu tanahnya pemkot. Kami punya sertifikatnya kok,” kata wali kota wanita pertama di Surabaya itu.

Tidak hanya itu, Risma mengakui saat ini sudah banyak pihak ketiga yang ingin mendukung pendanaan bagi Bonbin tanpa meminta imbal balik atau kompensasi.


Kamis, 27 Oktober 2011

Rajin Minum Kopi Meminimalisir Risiko Kanker

Kopi bisa mengurangi risiko kanker kulit. Kabar baik ini diliris, Senin (24/10) di Asosiasi Amerika untuk Penelitian dan Pencegahan Kanker yang ke-10. Konferensi internasional yang diselenggarakan di Boston ini menunjukkan kopi yang diminum, terutama oleh wanita memiliki efek positif terdahap risiko kanker kulit.

Wanita yang minum lebih dari tiga cangkir kopi per hari memiliki risiko lebih rendah 20 persen terkena Karsinoma Sel Basal (BBC), dibandingkan wanita yang minum kurang dari secangkir per bulan. BBC adalah salah satu jenis kanker kulit yang paling sering didiagnosis.

Menurut American Cancer Society, 75 persen dari semua kasus kanker kulit yang ada adalah jenis BBC. Sampai sekarang sudah ada total 22.786 kasus. Pria yang minum dengan jumlah yang sama memiliki risiko lebih rendah sembilan persen menghadapai kanker kulit.

"Studi kami menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat menjadi pilihan penting untuk membantu mencegah BBC," kata Fengju Song, peneliti yang ikut terlibat dalam riset ini.

Data ini diperoleh dari studi yang dilakukan perawat di rumah sakit wanita Brigham, dan praktisi kesehatan profesioanal (Harvard School of Public Health). Perawat mengambil sekitar 72.921 peserta dari Juni 1984 sampai Juni 2008. Praktisi kesehatan profesional meneliti 39.976 peserta sejak Juni 1986 sampai Juni 2008.

Sayang, manfaat dari minum kopi ini belum terlihat positif terhadap jenis kanker kulit yang lain, yakni karsinoma sel skuamosa (1.953 kasus) atau melanoma (741 kasus). Penelitian sebelumnya telah menunjukkan peminum kopi cenderung mmeberikan risiko kanker payudara, rahim, prostat dan kanker usus besar. Efek yang bagus ini tidak terlihat pada orang yang minum kopi tanpa kafein.

Konsumsi Ikan Cegah Sakit Mental?

Sebuah penelitian menyebutkan, konsumsi ikan ternyata dapat mencegah kelelahan mental hingga penyakit demensia. Ini karena ikan dapat meningkatkan aliran darah ke otak dengan mengurangi tingkat kelelahan mental setelah orang melakukan tugas-tugas sulit.

Dari percobaan yang dilakukan ilmuwan dari Universitas Northumbria, Inggris terlihat kandungan asam lemak omega 3 dari ikan dapat membawa efek baik pada reaksi otak peserta penelitian yang berusia 18 sampai 35 tahun.

"Penemuan ini bisa memiliki implikasi untuk fungsi mental di kemudian hari. Bukti menunjukkan bahwa secara teratur makan ikan berminyak dapat mencegah penurunan kognitif dan demensia, sebab mereka dapat meningkatkan aliran darah ke otak dengan baik," jelas pemimpin penelitian, Dr Philippa Jackson.

Menurutnya hasil penelitian ini juga menunjukkan betapa ikan juga sangat berpengaruh memperbaiki mental lansia. "Jika lansia saja manfaatnya sudah besar, maka manfaatnya akan lebih besar lagi bagi mereka dengan kondisi degeneratif mental

Usaha Ayam Kremes Gurih

Ayam kremes merupakan hidangan yang banyak penggemarnya baik dijual sebagai lauk atau didampingi nasi. Ayam kremes merupakan makanan populer yang berkembang seiring dengan munculnya aneka olahan ayam.

Bahan baku berupa daging ayam juga mudah didapatkan, mulai di pasaran tradisional sampai modern. Dengan demikian, ketersediaan bahan baku terjamin. Dari sisi harga, lauk ayam sangat terjangkau jika menggunakan jenis ayam broiler yang lebih murah dibandingkan dengan ayam kampung.
Ayam kremes adalah ayam goreng yang dibumbui dan diberi taburan atau melekat dengan kremesnya. Kremes adalah remah renyah dari tepung yang bisa menambah penampilan dan cita rasa ayam goreng jadi lebih bernilai. Kremes menjadi daya tarik tersendiri karena di samping merasakan lezatnya daging ayam, remah gurih kremes bisa menjadi teman makan.
Memulai Usaha Ayam Kremes
Untuk memulai usaha ayam kremes dapat dimulai dengan modal kecil dan menggunakan peralatan sederhana yang dimiliki di rumah. Tinggal dipilih akan menjual ayam kremes siap saji atau dalam bentuk hidangan lengkap dengan nasi atau dijual terpisah dari nasi. Ayam kremes biasanya menggunakan ayam kampung atau ayam pejantan yang relatif mahal. Jika membidik pasar kebanyakan, gunakan ayam broiler yang lebih murah.
Kremes harus dibuat yang enak, gurih, serta tahan renyah karena sensasi olahan ayam ini terletak pada kremesan. Gunakan dari bahan beras yang bermutu sehingga kremes tetap renyah. Lakukan pengukuran resep dan penambahan air yang pas. Kualitas kremes sangat dipengaruhi oleh jumlah air yang digunakan.
Usaha ayam kremes siap saji bisa lebih terlihat unik jika diberi sentuhan sambal yang enak. Pasangan ayam goreng gurih, taburan kremes, dan sambal yang cocok akan membuat menu tampil berbeda.
Kremes yang dijual di warung bisa dimulai dengan usaha kaki lima jika modal yang dimilikinya tidak terlalu tebal. Lokasi yang tepat serta segmen pasar yang sesuai membuat usaha ayam kremes cepat berkembang. Sementara itu, jika memulai dengan skala restoran perlu dipelajari lokasi yang pas serta menu tambahan lainnya. Cara lain adalah dengan memberi nilai lebih seperti pelayanan cepat dan ramah, kemasan higienis, rasa ayam, dan kremesan yang gurih dan empuk, dan sebagainya.
Membuat Ayam dan Kremesan
Jika ingin menekan harga, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membuat ayam kremes dalam ukuran kecil. Ayam dipotong menjadi 16 bagian lalu dicuci bersih. Haluskan bumbu yang tertera dalam tabel dan tumis sampai harum. Masukkan ayam dan tambahkan 600 ml air. Ungkep sampai ayam lunak selama 30–45 menit dengan api kecil. Kuah sisa mengungkep digunakan untuk penyedap kremes. Akan tetapi kuah harus didinginkan terlebih dahulu.
Adonan kremes dibuat dengan mencampur semua bahan dalam tabel. Aduk rata. Saat membuat kremes semua bahan dalam posisi dingin. Sisihkan.
Panaskan minyak goreng penuh. Celupkan ayam dalam adonan kremes, goreng sampai terendam. Ketika kira-kira satu menit atau sudah mulai sedikit terangkat ke permukaan minyak, tambahkan beberapa sendok adonan kremes tepat di atas ayam. Butiran kremes akan berpencar-pencar.
Agar hasilnya optimal lengket pada ayam butiran kremes dikumpulkan ke daging ayam dan dimasak sampai kremes kering dan ayam empuk. Angkat. Tiriskan. Ada juga yang dibuat terpisah dari ayam. Kremes baru disatukan dengan ayam goreng ketika disajikan.