Jumat, 11 Februari 2011

Mahfudz Siddik: Transisi Mesir Terancam Campur Tangan AS dan Israel

Tumbangnya Presiden Hosni Mubarak menandai babak baru sistem demokrasi di Mesir. Namun masa transisi ini justru sangat mengkhawatirkan bagi cikal bakal negeri seribu menara itu. Campur tangan barat dipastikan akan menyusupi Mesir yang saat ini sedang berada di titik nol demokrasi.

Amerika Serikat (AS) negara yang memiliki kepentingan besar di Mesir dipastikan tidak akan tinggal diam dalam proses transini negara sekutunya ini.

"Barat dengan dimotori AS pasti akan bekerja keras untuk mengawal proses transisi sehingga
rezim baru tetap dalam track kepentingan besar barat dan Israel," ujar Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddik lewat rilis kepada detikcom, Sabtu (12/2/2011).
Menurut politisi PKS ini jatuhnya rezim Mubarak akan ditandai dengan berlanjutnya efek domino perubahan politik di kawasan Arab. Kawasan Arab sendiri saat ini sebagian besar masih dikuasai oleh rezim-rezim otoriter.

"Kondisi di Mesir ini akan menandai babak baru peta politik di kawasan Arab yang ditandai regenerasi kepemimpinan," terangnya.

Bangsa Mesir dan Tunisia yang saat ini dalam masa transisi harus mampu belajar dari pengalaman transisi demokrasi di negara-negara muslim lain. Lemahnya konsolidasi unsur kekuatan sipil dan kuatnya hegemoni kepentingan asing akan menjadi problem pokok yang harus diantisipasi.

"Bila tidak diantisipasi hegemoni barat, maka tumbangnya Mubarak sia-sia belaka. Turki bisa jadi benchmark yang bagus bagi transisi demokrasi kawasan Arab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar