Selasa, 22 Februari 2011

Gaddafi Berikrar Tetap Bertahan di Libya

Tripoli , Moamar Gaddafi pada Selasa berikrar tetap berada di Libya sebagai pemimpin revolusi, dengan mengatakan akan mati sebagai "syuhada" di tanah leluhurnya itu dan bertarung hingga titik darah penghabisan.

Dengan mengatakan rakyat berada di belakangnya, Gaddafi memerintahkan tentara dan polisi menghancurkan perlawanan politik terhadap pemerintahan tangan besinya, yang telah merengut nyawa ratusan jiwa dalam delapan hari belakangan.

Dalam siaran langsung pidato tanpa teks di televisi nasional, Gaddafi, yang berusia 68 tahun, mengatakan, "Moamar Gaddafi adalah pemimpin revolusi. Moamar Gaddafi tidak memiliki kedudukan resmi, yang memungkinkannya mundur. Ia pemimpin revolusi, selamanya."

"Ini negaraku. Negaraku," katanya dengan berteriak, dalam pidato berisi kata singkat dan penuh amarah. Ketika berpidato, ia sesekali mengepalkan tinjunya atau menunjuk dengan jarinya.

Ia mengatakan akan "meninggal sebagai syuhada di tanah leluhurnya" dan berjuang "hingga titik darah penghabisan".

"Rakyat Libya bersama saya," katanya dengan menyeru pendukungnya juga berunjuk rasa mulai Rabu.

"Tangkap tikus-tikus itu," katanya merujuk pengunjuk rasa penentang penguasa tersebut.

"Keluar dari rumah Anda dan hancurkan, di mana pun mereka berada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar