Jumat, 18 Februari 2011

Ahmadiyah Disarankan Jadi Agama Baru

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Aah Wahid Maulany, menyarankan Ahmadiyah menjadi agama sendiri. "Menurut saya, akan lebih baik kalau Ahmadiyah itu menjadi agama sendiri, dan terlepas dari simbol Islam," katanya di Pandeglang, Sabtu (12/2), menanggapi aksi kekerasan di daerahnya.

Para pengikut Ahmadiyah, kata dia, memiliki hak untuk menjalankan perintah agamanya, dan semua pihak tidak bisa melarangnya, asal mereka tidak menodai agama lain. Selama ini, kata dia, jamaah Ahmadiyah mengaku sebagai umat Islam, tapi dalam ajarannya jelas terjadi perbedaan yang sangat prinsip.

"Sikap Jamaah Ahmadiyah yang meyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi, jelas telah menodai ajaran Islam. Dalam Islam sudah dijelaskan, tidak ada nabi setelah Muhammad SAW," katanya. Selain itu, kata dia, Jemaah Ahmadiyah Qodian juga memiliki kitab lain yang bukan Alquran.

Untuk itu, kata dia, agar pengikut Ahmadiyah bisa hidup tenang dan menjalankan ajaran agamanya, maka sebaiknya segera deklarasikan, bahwa Ahmadiyah itu merupakan agama sendiri dan jangan lagi membawa simbol Islam," katanya.

Aah juga mengaku, khawatir kalau Ahmadiyah tetap mengaku umat Islam, sementara masih meyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi dan memiliki kitab lain, maka kekerasan terhadap komunitas tersebut akan terus terjadi. "Kami dari NU dan tokoh Islam lainnya terus menyerukan agar tidak ada tindakan anarkis, tapi ada sebagian umat Islam yang merasa agama ternodai, melakukan apa pun untuk membersihkan ajaran Islam," ujarnya.

Untuk itu, bila Ahmadiyah tetap seperti sekarang dan ada sebagian kelompok umat Islam yang selalu "mengganggu" ketenangan Ahmadiyah, maka pemerintah sebaiknya mempertimbangan untuk melarang Ahmadiyah yang sudah masuk wilayah penodaan agama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar